Seperti biasanya setiap minggu pagi
Nanda menghabiskan weekend dgn menonton dvd dirumah sambil mencomot
donat-donat kecil rasa coklat dikamar tercintanya. Nanda lebih suka
menghabiskan weekend dirumah ketimbang jalan-jalan ke mall bersama
teman-temannya, nonton bioskop atau kencan sana-sini. Bagi Nanda tugas
seorang pelajar adalah belajar, bukan cari pacar.
Mungkin Nanda bukan gadis yang famous disekolahnya. Nanda lebih suka
mengahbiskan waktu istirahat di perpustakaan atau TIK room untuk
bermain game online atau sekedar update sosial media. Walaupun jarang
hangout seperti teman-temannya, Nanda termasuk orang yg tidak bisa
dikatakan ketinggalan jaman karena, wawasan super luas.
" Lo nggak dateng Nan di pestanya Rama? ," Tina duduk disebelah Nanda
yg sedang asyik membaca novel terbaru karya Esti kinasih. Tina sahabat
terbaik Nanda sejak SMP, anaknya manis, lucu, baik, pintar dan satu
lagi super bawel tapi, Nanda tetap nyaman berteman dgn Tina sampai
detik ini.
" Males ah, mending bobo dirumah. " Jawab Nanda ringan sambil menutup novelnya.
" What? gue nggak habis pikir kenapa sih lo nggak bisa nyenengin hati
bentar aja. Ngandang mulu ! "Plis deh nggak usah bawel Tintin, suka-suka
gue kenapa. Kalau elo mau dateng ya dateng aja, beres kan. " Nanda
meninggalkan Tina yang masih dongkol.
" Tuh anak diciptain didunia ini buat apa sih? buat ngandang dirumah
doang kali ya, aneh. " Tina pun berlari mengejar Nanda yg sudah hilang
entah kemana.
Panas nya benar-benar stadium akhir. Kalau bukan karena alasan yang
logis Nanda tdk akan mungkin mau menunggu Tina. Padahal niatnya setelah
pulang sekolah ini Nanda mau neraktir Tina makan mie ayam tapi Tina
katanya sedang ada janji dgn Joni, pacar Tina.
Nanda mendengar suara aneh, seperti langkah kaki seseorg. Belum sempat
Nanda membalik tubuh untuk melihat siapa orang itu, tangan seseorg
sudah membekap mulutnya dan membuat Nanda pingsan.
" Elo apa-apaan sih Tintin, nggak lucu tahu! "
Ternyata Tina dan Joni sengaja menyandra Nanda dikamar Tina sore ini.
Tina dan Joni ingin membawa Nanda ke Pesta ulang tahun Rama.
" Udah ya nanda sayang, gue sama Joni lagi ngidam nih mau bawa elo ke
pestanya Rama. Stand by aja disitu, gue yang bakal dandanin elo. "
Nanda hanya pasrah saat Tina memoleskan sedikit foundation, bedak, eyes
shadow, dan segala tetek bnengek make up ke wajahnya. Sumpah demi
apapun Nanda sangat tersiksa dengan make up di wajahnya. Kalau saja
Tian dan Joni tidak membekap mulut dan mengikat tangannya mungkin Nanda
sudah memberontak, menampar Tina dan Joni lalu lari
sekencang-kencangnya.
" Hai Nan, elo cantik banget tapi kenapa dibekap gitu? " Darma yang
sedang berdiri didepan pintu masuk kagum dgn penampilan Nanda.
" Iya nih Darma, Nanda nakal kalau enggak dibekap sama diikat bisa
lari. " Tina dan Joni tersenyum sambil berlalu meninggalkan Darma.
" Ini Nanda permata? " Rama menghampiri Nanda yang sedang asyik dengan salad buahnya.
" Iya, emang kenapa? "
" Tumben elo mau dateng ke acara beginian, so makasih ya Nan elo dateng
ke pesta gue, " Rama tersenyum manis ke arah Nanda. Nanda hanya
mangut-mangut lalu pergi meninggalkan Rama tanpa sepatah katapun.
Semenjak kedatangan Nanda ke pesta Rama banyak cowok yang diam-diam
sering mengamati Nanda. Mereka seakan-akan terkena magnet Nanda yang
ternyata baru disadari para cowok-cowok itu.
" Mereka ngapain sih ngeliatin gue kayak gitu Tin? " Nanda sedikit
risih dgn pandangan anak kelas sebelahnya yang sejak tadi memperhatikan
Nanda.
" Nanda mereka itu kagum sama elo, maybe diantara mereka mungkin juga suka elo. "
" Eh gila ya, pada rabun gitu mata mereka. Apa coba yang disuka dari
gue, ngaco deh elo tuh tin! " Nanda tertawa lalu kembali fokus dengan
komik Conannya.
" Wo elo itu dibilangin malah gue dibilang ngaco. Terserah elo deh Nan. "
Rama menurunkan kaca mobilnya dan mengamati Nanda yang sedang asyik
mengantre donat ditoko roti. Rama mengamati Nanda yang dgn santainya
mengantre donat dikasir sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Rama segera menutup kaca mobil nya saat Nanda keluar dari toko. Rama
mengikuti laju motor Nanda yang mengarah ke taman pinggir kota. Rama
semakin penasaran saat menguntit Nanda dari belakang. Nanda terus
berjalan menyusuri jalan setapak menuju sbuah gubuk kecil yang indah
dengan dihiasi mawar putih.
Rama memandang Nanda dibalik pohon Mangga yang tdk jauh dari gubuk itu.
Nanda membuka kantong yang berisi donat lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.
" Itu anak ngapain disini coba? " Rama semakin penasaran. Rama kaget
minta ampun saat tiba-tiba Tina muncul dari belakang tubuhnya.
" Hayo! ngikutin Nanda ya, eciee suka Nanda ya Ram? " Rama membungkam
mulut Tina rapat-rapat karena suara Tina bisa membuyarkan semua
mata-matanya.Rama tahu semua tentang Nanda. Salah satunya tentang
prinsip Nanda yang tidak mempunyai pacar sebelum kuliah. Rama sangat
menghargai prinsip Nanda, Nanda memang berbeda dari gadis-gadis lainnya.
Dia dewasa namun ternyata Nanda juga sangat manja terhadap mamanya.
Nanda tak punya waktu untuk memikirkan cowok mana yg pantas untuknya,
karena Nanda lebih syka dgn dunianya tanpa cowok manapun.
Baginya " Single itu prinsip. Bukan berarti gue gak bisa punya cowok. "
Nanda mondar-mandir didepan ruang sekretariat kampusnya. Keringat
dingin membasahi tubuhnya, sejak satu jam yg lalu Nanda menunggu dosen
pembimbingnya keluar sambil membawa kertas berisi " Beasiswa " untuk
dirinya.
" Tuhan-tuhan bantu aku, aku ingin sekali beasiswa itu. " Nanda terus
mondar mandir tanpa sengaja dia menbrak seorang laki-laki yg sedang
membawa setumpukkan buku.
" Aduh! lain kali kalau jalan lihat-lihat dong! "
Nanda terkejut saat tahu bahwa laki-laki itu adalah Rama.
" Rama? "
" Nanda? " Rama meletakkan buku-bukunya dikursi. Rama dan Nanda pun
duduk dikursi tunggu sambil bicara panjang lebar.Rama datang ke rumah
Nanda malam ini. Rama sengaja datang tanpa memberitahu Nanda karena dia
ingin memberi surprise di hari ulang tahun Nanda hari ini.
" Oh nak Rama silahkan duduk, tante panggilkan Nanda ya, " Rama
menunggu diruang tamu sambil mengeluarkan sekotak donat favorit Nanda.
" Elo kesini nggak bilang gue dulu, ada apa Ram? " Nanda duduk
disebalah Rama dan tanpa babibu segera membuka kotak donat yg dibawa
Rama.
" Elo ya, bilang makasih dulu kek, apa kek. " Nanda tersenyum lebar sambil mencomot donatnya
" Gue mau bilang sesuatu Nan, tapi elo jangan marah ya? " Nanda mangut-mangut.
" Gue sayang sama lo, gue nggak tahu ini perasaan udah berapa lama
nginep dihati gue sejak SMA. Gue tahu elo lebih suka single tapi .. "
belum selesai Rama bicara Nanda sudah menyuapkan paksa donat ke mulut
Rama.
" Elo telen deh itu donat, gue mau bikin minum dulu. "
Nanda pergi meninggalkan Rama yg masih terdiam tak mengerti.
Lalu beberapa langkah kemudian Nanda berbalik kearah Rama lagi dan
mengigit sebagian donat dimulut Rama dgn mulutnya, sambil mencium pipi
Rama.
Rama hanya tertawa menyaksikan kelakuan aneh Nanda. Namun dia begitu senang dan begitu bahagia.
END
Karya Tyas Yolanda
0 komentar:
Posting Komentar