Adit dan Tiara adalah sahabat semasa kecil. Mereka tumbuh besar, seiring
jalannya waktu. Menjadi remaja dan saling menyayangi. Tapi siapa sangka
? Cinta itu tumbuh diantara mereka. Walau hanya Adit yang harus
merasakannya. Mereka tetap bermain bersama, menjalani semua yang mereka
biasa lakukan. Tiara juga tak menyadari, sebuah rasa itu. Rasa cinta.
Ya, cinta.
Seiring, mereka masuk kesebuah sekolah. Sekolah menengah atas. Mereka
bergaul dengan teman teman baru. Mencari teman yang baik, yang tidak
membawa mereka ke jalan yang salah. Yap, Tiara menemukannya. Seorang
lelaki bernama Rommy. Lelaki yang mampu membuat Tiara dag dig dug. Tiara
seakan menjadi sebuah besi yang ditarik kuat oleh magnet berwujud
Rommy. Setiap hari, Tiara meluangkan banyak waktu untuk mendekatkan
dirinya kepada Rommy. Tak menghiraukan Adit yang mulai sakit hati.
Cintanya, sahabatanya, direbut begitu saja.
November
5 bulan sudah Tiara mengejar Rommy. Dan benar saja, Tiara
mendapatkannya, walau belum bersetatus pacaran. Mereka semakin dekat,
dekat, dan sebuah kejadian yang tak diinginkan terjadi. Rommy dilemma.
Dia dilemma dengan dua orang wanita yang dia sukai, dia cintai. Tiara,
teman barunya yang membuatnya merasakan cinta untuk kedua kalinya. Dan
Mellan, cinta pertamanya yang datang lagi. Rommy bimbang, dilemma,
galau. Apa yang harus dia lakukan ? Siapa yang harus dia pilih ? Dia
mencintai Tiara, sangat. Tapi Mellan, cinta pertamanya, yang ga akan
bisa dilupakan. Dan pilihan Rommy, jatuh pada Mellan.
Tiara sedih, sakit, kecewa. Dia menangis, meraung, merintih. Bagaikan
ditusuk beribu ribu jarum tumpul. Perih. Dia berlari, Memeluk. Memeluk
Adit, dan menangis. Menuangkan semua kesedihannya. Dan Adit ? Adit
menerimanya. Menerimannya dengan lapang dada. Dengan hati terbuka. Tanpa
memikirkan apa yang dia rasakan. Sakit, ya sakit bukan main. Tiara
merintih, meminta bantuan Adit. Bersandar dibahu Adit.
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Ditahun ajaran baru ini, Tiara masih saja terpuruk. Terang saja, cinta
pertamanya di sekolah baru. Cinta yang benar benar berarti buat dia.
Pergi begitu saja. Tanpa memikirkannya sama sekali. Tiara ngedrop.
Jarang mau makan. Tak melakukan aktifitas. Dan hampir saja tidak naik
kelas karna tak ada nilai sama sekali. Selama itu, Adit yang berada
disampingnya. Memberi kasih sayang, belaian lembut, perhatian. Tak
lama... Dia kwmbali... Memeluk... Dan... Menggenggam...
Ya, Rommy kembali. Kembali kepada Tiara, setelah dihianati Mellan untuk
yang kedua kalinya. Dia kembali, membawa cinta lama yang seharusnya
diberikan kepada Tiara. Dia memeluk. Memeluk Tiara yang berbaring lemah
di rumah sakit. Dia menggenggam. Menggenggam kedua tangan Tiara yang
tergolek lemah. Dingin, bagaikan es. Dia membawa. Membawa dan
mengembalikan senyuman itu. Senyuman Tiara, yang lama menghilang.
Agustus
Tiara kembali lagi bersemangat. Kembali hidup bersama sang matahari.
Matahari cintanya. Tiara mengulang kembari hari harinya bersama Rommy.
Mengejar semua ketertinggalannya disekolah, nilai nilainya. Tiara merasa
bahagia, dia tau, bahwa Rommy akan kembali. Kembali, menggenggam dan
memeluknya. Tiara tersenyum, tertawa, bergembira.
Dan lagi dia datang, meyeruak dihati yang hanya menjadi sandaran.
Sandaran disaat Tiara sedih, disaat Tiara menangis, disaat Tiara
kehilangan arah. Dia, sakit itu. Sakit sekali. Adit lagi lagi
merasakannya, untuk yang kesekian kalinya dia merasakan itu. Sahabat ?
Kita sahabat bukan ? Ya kita sahabat ! Untuk saat ini, Adit hanyalah
sahabat saat Tiara terpuruk, saat Rommy pergi dan Tiara menangis. Ya,
sahabat. Dengan lapang dada, untuk yang kesekian kalinya, Adit tetap
menerima. Menerima kehadirannya yang tak bisa selalu bersamanya. Lagi.
Waktu terus berlalu, tanpa henti dan tanpa terulang kembali. Tiara
selalu bersama Rommy, dihari hari bahagia mereka. Dan Adit, hanya
sendiri, menunggu, menanti. Disaat sakit, disaat sedih, gundah, Tiara
berlari. Berlari kepada Adit. Meminta bantuan, dan membuat Adit semakin
mencintainya. Tapi dia pergi, saat kesenangan itu datang, dan melupakan
Adit. Itu terus saja berulang. Berputar, seperti roda.
Sesekali, Tiara merasa dilemma. Perlahan, rasa yang lama sekali ia
sembunyikan, tumbuh semakin besar dihatinya. Rasa itu. Rasanya kepada
Adit. Ya, Adit yang selalu menerimanya. Bagaimana pun fisik, bagaimana
pun kekurangan, serta kelebihan. Dia semakin merasa, bahwa dia salah.
Apa ini ? Mengapa jadi begini ? Bukan ! Ini bukan salah Rommy ! Ini
salah Tiara ! Kenapa ini ?!
Tiara bingung, bimbang, dilemma.
Februari
Tak disangka sangka. Dibulan kasih sayang ini, Tiara mendapatkan sebuah
informasi yang mencengangkan. Yang membuatnya tercekik. Membuatnya
tambah dilemma. Membuatnya...
Ia dijodohkan dengan Adit. Harus bertunangan dibulan maret. Dan
ternyata, ini memang sudah direncanakan dari mereka kecil. Sejak mereka
bersama. Dulu.
Tiara menangis. Menangisi perasaannya yang bodoh. Yang tak bisa memilih.
Yang memiliki dua perasaan. Adit. Rommy. Dua lelaki yang sangat ia
cintai. Dua lelaki yang membuat hidupnya berwarna.
Tiara berlari. Menangis. Berteriak. Sampai, kejadian yang tak diinginkan itu terjadi.
Tiara tergeletak. Belumuran darah. Terisak. Tiara tertabrak mobil, mobil
yang bergerak cepat. Menabrak dan membuatnya terpental jauh.
Tiara dilarikan kerumah sakit. Kehabisan darah. Koma. Keritis.
Persediaan darahnya habis. Tak ada darah bergolongan B dirumah sakit.
Dan keadaan Tiara semakin memburuk. Ditambah lagi, ginjal kirinya.
Rusak. Karna hantaman yang sangat kencang. Sakit.
Rommy menangis. Frustasi. Tak tau harus berbuat apa. Golongan darahnya
A. Dia tak tau. Tak bisa berbuat apa apa. Jantungnya. Hatinya. Jiwanya.
Adit datang. Berlari. Memeluk Tiara yang tergolek lemah dengan selang2
yang berada ditubuhnya. Tiara pucat. Dingin. Beku. Bagaikan tak
bernyawa. Adit segera berlari. Mencari dokter. Menyumbangkan darah. Yang
ternyata bergolongan sama. B. Serta. Ginjal kirinya.
Mamah Tiara sudah memaksa. Jangan. Jangan sumbangkan. Karna dari kecil,
Adit memiliki ginjal yang tak sempurna. Ginjal kanannya rusak. Tidak
berfungsi seperti mana yang normal. Tapi Adit tetap bersih keras. Dia
harus menyelamatkan Tiara. Cinta sejatinya.
April
Tiara membaik. Dia hidup sebagaimana biasanya. Hanya berbekas jahitan
diperutnya. Dia hidup dengan sedikit trauma. Dan dia mulai membuka
hatinya lebih dalam untuk Adit. Segera bertunangan dengan Adit, Adit
yang tergolek lemah. Di kasur putih itu. Menggantikan Tiara.
Tiara menangis. Merintih. Mengapa ? Mengapa Adit rela mengorbankan
ginjalnya demi Tiara ? Mengapa dia sangat mencintai Tiara ? Mengapa
harus Tiara ? Sekarang dia hanya bisa tertidur. Tertidur dan menunggu.
Menunggu ajalnya yang semakin dekat. Bibirnya selalu mereka. Tersenyum
bahagia. Bahagia menyelamatkan pujaan hatinya. Tiara.
Hari ini. Tiara cantik sekali. Dengan gaun putih ditubuhnya. Dengan
polesan makeup diwajahnya. Dia cantik. Tersenyum. Walau menangis. Dia
cantik. Beriringan dengan Adit, yang memakai jas di atas kasur. Dengan
selang. Dengan infus. Pertunangan itu. Mengharukan.
Waktu ini. Adalah saat dimana bertukar cincin. Tiara memasukkan cincin itu kejari manis Adit. Tapi, mengapa ?!
Adit ngedrop. Kejang. Menegang. Tiara keluar. Menunggu. Menangis.
Meraung. Adit. Garis itu. Garis itu berubah. Horizontal. Cincinnya.
Terlepas. Jatuh. Bergelinding.
Pemakaman. Tiara datang. Dengan gaun hitam yang indah ia kenakan. Gaun
hitam yang menghiasi tubuh ideal nya. Gaun hitam yang membuatnya benci.
Benci akan dirinya. Mengapa ?! Adit mencintainya. Mengapa Rommy ?!
Mai
Juni
Juli
Tiga bulan sudah kepergian Adit. Tiara ngedrop. Lagi lagi ia masuk rumah
sakit. Tak mau makan. Tak mau melakukan apa pun. Hanya berbaring lemah
diatas kasur. Hanya berbaring dan berharap Adit datang. Memeluknya.
Merangkulnya. Membiarkan ia bersandar. Tapi tak mungkin. Adit tak
mungkin datang kembali. Membagi cerita. Menghapus air matanya.
Menyuapinya. Takan pernah. Dan takan mungkin.
Rommy datang. Membawa warna yang segera ia berikan pada Tiara. Membawa
warna yang dulu ia ukir bersama Tiara. Warna itu. Rommy datang. Memeluk.
Merangkul. Menggenggam. Menggantikan Adit. Menggantikan Adit yang
selalu ada untuknya. Disedih maupun senang. Rommy sadar. Dia hanya ada
saat mereka senang. Saat mereka bahagia. Kemana dia saat Tiara sedih ?
Tiara tersenyum.
Juli
Satu tahun kemudian, mereka lulus. Tiara dan Rommy lulus dengan nilai
yang memuaskan. Tiara bertunangan dengan Rommy. Bertunangan didekat
tempat peristirahatan Adit. Meminta restu. Meminta pendapat. Mereka
bertunangan. Dengan cincin yang dulu berada dijari manis Adit. Dengan
cinta, kasih sayang. Mereka belajar. Belajar dari perjuangan yang Adit
lakukan. Mereka mencintai. Dengan cara Adit mencintai Tiara. Mereka
mencintai. Ya, saling mencintai.
Adit tersenyum. Tersenyum bahagia di sana. Tersenyum, melihat cinta
kecilnya tumbuh besar dan memilikin pendamping hidup. Pendamping hidup,
cinta pertamanya.
0 komentar:
Posting Komentar